Rumahku, Surgaku
Rumah adalah tempat berteduh bagi setiap individu dalam keluarga
dari kesibukan di luar. Di dalamnya menjanjikan sejuta kedalaian dan kasih
sayang yang harmonis. Islam sebagai din yang sempurna mengatur bagaimana
mewujudkan kebahagiaan ini, menciptakan rumah sebagaimana slogan „Baiti
Jannati" (Rumahku, Surgaku). Rumah yang didalamnya ditemukan kedamaian,
kasih sayang dan rahmat dari Illahi, laksana sebuah surga di dunia.
Ada 10 hal penting yang harus dihadikan panduan dalam menata rumah islami,
sebagai berikut.
1. Kebersihan dan Kesucian
Menjaga kebersihan dan kesucian bagi seorang muslim mempunyai nilai tambah,
yaitu sebagai hukum syar’i. Karena itu hendaklah seorang muslim harus selalu
berada dalam keadaan bersih dan suci, badan, pakaian maupun tempat tinggalnya,
yang juga merupakan syarat makbulnya ibadah, khususnya shalat. Misalnya
ketika seorang muslim membersihkan najis, maka ia bukan saja membersihkan
kotoran secara lahiriyah saja, tetapi juga secara maknawiyah. Untuk itulah
setiap jenis kotoran yang tergolong najis mempunyai cara-cara tersendiri
dalam membersihkan serta mensucikannya.
2. Mengatur dan menata interior rumah sehingga menjadi indah
dan enak dipandang.
„Allah itu indah dan menyukai keindahan". Hendaknya setiap muslim menyadari
hal ini, terutama keindahan rumahnya. Menggunakan pakaian yang rapi dan
bersih sesuai dengan situasi dan kondisi, perabot rumah tangga yang teratur
rapi pada tempatnya, ruangan yang ditata sesuai dengan fungsi dan kondisi,
misalnya sebuah pigura Baitul Haram sepantasnya diletakkan di dinding ruang
tamu dan bukan di dapur.
3. Adab merendahkan suara, menjaga rahasia dan tidak membuat
gaduh.
Imam Hasab Al Banna mengatakan dalam wasiatnya, „Jangan keraskan suaramu
melebihi kebutuhan si pendengar, karena hal yang demikian itu adalah perbuatan
bodoh dan mengganggu orang lain." Suara keras dalam berbantah-bantahan,
gelak tawa terbahak-bahak, suara lengkingan wanita maupun radio atau televisi
yang kuat merupakan hal-hal yang sangat sensitiv dan dapat memicu perselisihan.
Hal tersebut bukanlah etika dalam Islam.
Dalam rumah islami, tentu penghuninya akan selalu berusaha menerapkan
etika-etika islami dalam bermuamalah dengan sesama anggotanya dan tetangga
lainnya, menjaga kesopanan dalam berbicara, menghormati hak-hak orang lain
dan menjaga rahasia yang ada dalam rumah tangganya.
4. Mengatur hal-hal yang berkaitan dengan ilmu dan ibadah.
Hal yang penting dan utama adalah ilmu-ilmu wajib yang dibutuhkan seperti
masalah ibadah, menunaikan amalan fardu (wajib) dan juga amal-amal sunnah
serta islami dengan cara mengadakan perpustakaan rumah , ibadah khususnya
shalat, puasa, tilawah Qur’an, dzikrullah (mengingat Allah) dan do’a. Semua
anggota keluarga harus saling bahu-membahu dalam merealisasikan hal-hal
ini. Peran tausiah (saling menasehati) sangat penting dalam menjaga kelangsunagn
terlaksananya amalan tersebut.
5. Bersikap sederhana dana makan, minum dan gaya hidup.
Seorang muslim mempunyai tanggung jawab terhadap diri dan keluarganya.
Ia dituntut untuk senantiasa menyeleksi makanan dan minuman yang dibawa
ke rumah, serta memperhatikan kualitas serta kuantitasnya. Menumpuk-numpuk
pakaian dan barang yang tidak berguna merupakan pemborosan. Untuk itu setiap
kebutuhan yang akan dibeli hendaknya diperhitungkan dulu kepentingan dan
manfaatnya.
6. Menjalin hubungan baik dan adab bergaul.
Di dalam rumah yang islami harus diterapkan adab pergaulan yang islami
pula. Adab terhadap orang tua adalah menghormatinya, taat kepada keduanya,
berbuat baik dan menistimewakan keduanya. Juga suami istri yang bermuamalah
dengan baik dan memberikan contoh tauladan kepada anak-anaknya. Manjalin
silaturahim dengan karib kerabat dan keluarga jauh. Membiasakan anak-anak
menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, serta adab-adab
baik lainnya.
7. Memperhatikan kesehatan dan olah raga.
„Ada dua kenikmatan yang dilupakan oleh kebanyakan
orang, kesehatan dan waktu luang" (HR. Bukhari).
Islam sangat memperhatikan kesehatan. Dalam hadits lain masalah pentingnya
kesehatan dan kekuatan banyak disinggung. Tetapi dalam prakteknya kaum
muslimin banyak yang mengabaikan masalah ini. Perhatikanlah masalah kebersihan,
udara yang masuk ke dalam rumah, ventilasi, tata ruang serta kerapihan
rumah. Hendaknya tiap anggota keluarga dibiasakan untuk berolah raga, jalan
kaki atau lari di pagi hari, atau apa pun bentuknya. Alangkah baiknya jika
program olah raga tersebut dibarengi dengan dzikrullah dan doa.
8. Melindungi rumah dan anggota keluarga dari akhlak, perilaku
yang menyimpang serta menjauhkan mereka dari hal-hal yang haram, makruh
dan membahayakan.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai Allah terhadap apa ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. 66:6)
Seorang muslim selamanya akan selalu aktif melaksanakan tuntutan agama.
Begitu pula terhadap keluarganya, dan berusaha untuk menjauhkan diri dan
keluarganya dari hal-hal yang dilarang oleh agama.
Kaum muslimin sudah biasa memandang apa yang ada di dalam rumah sebagai
aurat yang harus dijaga. Perlu diperhatikan, bahwa ada sebagian pakaian
kita yang tidak layak untuk dilihat orang kain, karena hal tersebut akan
mengganggu perasaan, tidak enak dan sebagainya. Jangan sampai ada pakaian
dalam yang tergeletak sembarangan. Perilaku dan kata-kata yang tidak baik
jangan sampai dipraktekkan oleh anggota keluarga.
Hal yang harus dijaga adalah aurat, jangan sampai menampakkan aurat
di hadapan orang lain, sekalipun anak kecil. Kemudian interior rumah yangan
sampai ada hal-hal yang dilaknat Allah seperti patung atau pun jenis lainnya.
Juga hal yang perlu dihindarkan adap-apa yang termasuk kategori „lagho",
makruh dan haram. Seperti kebanyakan acara-acara televisi, radio atau acara
lain yang tidak berfaedah, dan membuang waktu.
Anak-anak pun harus senantiasa dijaga gerak-geriknya dari hal-hal yang
buruk dan membahayakan, seperti obat-obatan dan benda-benda tajam serta
barang pecah belah.
9. Berbuat baik kepada tetangga, menghormati tamu dan bersilaturahim.
Menghormati tamu merupakan salah satu kewajiban bagi seorang muslim. Diantara
adab islami bagi orang yang bertamu adalah tidak memberatkan orang yang
dikunjungi agar dia menjamu kita sebagai tamu. Seorang muslim harus senantiasa
menyiapkan dirinya, rumah dan kaluarganya untuk menerima tamu dan menghormatinya.
Sedangkan adab terhadap tetangga ialah memenuhi hak-hak mereka pada
peristiwa-peristiwa tertentu, seperti kegembiraan dan kesedihan, menjaga
anak-anak jangan sampai berkelahi dengan anak tetangga dan menghindari
kebisingan atau sesuatu yang menyulitkan mereka.
10. Menjaga adab masuk dan keluar rumah.
Hal pertama yang harus diperhatikan seorang muslim dan muslimah dalam keluar
dan masuk rumahnya adalah sunnah yang berkaitan dengan masalah tersebut,
kaki mana yang harus didahulukan dan memberi salam pada penghuninya.
Sebelum keluar rumah hendaklah menentukan niat, arah tujuan dan mengoraksi
diri serta memeriksa barang bawaan. Terutama kaum wanita muslimah bila
hendak keluar rumah hendaknya tidak bercium bau wangi-wangian yang dapat
memancing laki-laki lain, selalu merapikan dan memelihara hijabnya dan
menutup aurat dengan baik jangan sampai salah pakai atau terpiup angin.
Disarikan dari buku „Panduan Menata Rumah Islami" karya Said Hawwa.